Author: Muhammad Iqbal Tanjung
Pada era digital ini, media sosial memainkan peran penting dalam komunikasi dan penyimpanan informasi. Salah satu akun Instagram yang menarik perhatian adalah @ManusiaUI, yang memfokuskan pada transformasi narasi lisan menjadi arsip digital. Melalui teori Record Continuum, akun ini berhasil mengelola dan mendokumentasikan cerita-cerita dari berbagai individu.
Teori Record Continuum, yang dikembangkan oleh Frank Upward, menawarkan pandangan bahwa arsip adalah suatu kontinum yang terus berlangsung, bukan objek yang terisolasi. Teori ini mencakup empat dimensi utama: penciptaan (create), perekaman (capture), pengorganisasian (organize), dan pluralisasi (pluralise). Setiap dimensi ini saling terkait dan berfungsi untuk memastikan bahwa informasi direkam, dikelola, dan diakses secara efektif sepanjang siklus hidupnya.
Akun Instagram @ManusiaUI mengintegrasikan keempat dimensi ini dalam pengelolaan kontennya. Proses penyeleksian cerita dilakukan tanpa batasan kategori, memastikan bahwa berbagai jenis narasi dapat diakomodasi. Cerita kemudian direkam melalui berbagai media, termasuk video, foto, dan suara, yang mencerminkan pendekatan perekaman yang holistik.
Setelah cerita direkam, langkah berikutnya adalah pengorganisasian. Proses ini melibatkan penyimpanan terstruktur, transkripsi, dan pengolahan hasil wawancara. Semua langkah ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan bahwa informasi tetap terjaga dan mudah diakses. Hasil akhir dari proses ini adalah publikasi cerita di Instagram, yang memungkinkan informasi tersebut diakses oleh audiens yang lebih luas, memperluas pluralisasi informasi.
Proses penyeleksian konten di @ManusiaUI dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas dan keunikan cerita. Cerita-cerita ini kemudian direkam menggunakan metode yang komprehensif, termasuk wawancara mendalam dengan narasumber. Wawancara ini memberikan wawasan mendalam tentang pengalaman pribadi dan perspektif yang mungkin tidak ditemukan dalam sumber tertulis.
Pengorganisasian cerita melibatkan beberapa langkah penting, seperti penyimpanan terstruktur, transkripsi wawancara, dan proofreading. Semua data disimpan dalam format digital, memastikan bahwa arsip tersebut dapat diakses dan dikelola dengan mudah. Proses ini juga mencakup pengolahan metadata, yang merupakan elemen penting dalam teori Record Continuum.
Publikasi cerita di Instagram tidak hanya berfungsi sebagai bentuk dokumentasi tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan memori kolektif. Dengan mempublikasikan cerita di platform yang populer, @ManusiaUI memperluas aksesibilitas informasi dan memastikan bahwa cerita tersebut dapat diakses oleh audiens yang lebih luas. Ini adalah bentuk pluralisasi yang efektif, di mana informasi melintasi batas-batas individu dan organisasi
Kesimpulan
Melalui penerapan teori Record Continuum, @ManusiaUI berhasil mengharmoniskan prinsip-prinsip manajemen arsip modern dengan teknologi digital. Akun ini tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk berbagi cerita tetapi juga sebagai arsip digital yang menyimpan berbagai narasi lisan. Ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat digunakan secara efektif untuk mendokumentasikan dan mengarsipkan informasi dalam era digital.
Referensi
Transformasi Narasi Lisan Menjadi Arsip Digital Melalui Teori Record Continuum: Analisis Konten Instagram @ManusiaUI