Kampung Batik Cibuluh merupakan kampung batik pertama di Kota Bogor. Terletak di Kecamatan Bogor Utara, Kampung Batik Cibuluh hadir sebagai kawasan eduwisata, yang berupaya membangun keharmonisan sosial dan keselarasan finansial. Dengan memberdayakan 40 pembatik dari kaum ibu, Kampung Batik Cibuluh telah memiliki sembilan Rumah Batik yang fokus pada program padat karya.
Berangkat dari semangat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, Departemen Sosial Humaniora Terapan Vokasi UI melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Batik Cibuluh dengan harapan meningkatkan kesadaran masyarakat umum mengenai eksistensi Kampung Batik Cibuluh sebagai kawasan eduwisata. Kunjungan dilakukan pada tanggal 5 September 2024 dengan puncak acara yang diselenggarakan pada tanggal 25 September 2024. Melalui pengabdian masyarakat ini, Program Studi Manajemen Rekod dan Arsip (MRA) membuat infografis terkait filosofi ragam batik dari Kampung Batik Cibuluh. Athena Diva Abigail selaku mahasiswa MRA UI angkatan 2023, di bawah bimbingan dua dosen MRA, Wiwiet Mardiati, S.S., M.I.M. selaku Ketua Program Studi MRA UI dan Sandra Amelia, M.M. selaku Koordinator Klinik Arsip Kintaka, menyusun infografis tersebut sebagai inovasi penyajian informasi publik.
Sejak diresmikan pada 24 Agustus 2019 sebagai kawasan eduwisata, Kampung Batik Cibuluh telah banyak menghasilkan beragam produk batik, baik batik tulis maupun batik cap. Kondisi sosial serta budaya Kota Bogor banyak menjadi inspirasi dalam pembuatan motif batik. Ada tujuh motif khas yang dapat ditemukan pada batik dari Kampung Batik Cibuluh: motif bambu, motif bunga truntum, motif daun talas, motif kujang, motif hujan, motif Rubo (Rusa Bogor), dan motif bunga raflesia.
- Motif Bambu
Ungkapan “Cai Buluh Bambu” yang berarti air yang mengalir di selah-selah bambu menjadi motivasi pembuatan motif batik bambu. Konon, dulu Kampung Cibuluh dipenuhi banyak tanaman bambu dan merupakan ciri khas dari Kampung Cibuluh. Kini, penerapan motif bambu menyimbolkan tekad dan kemampuan yang tinggi dalam memperkaya keberagaman dalam membatik. - Motif Bunga Truntum
Motif bunga truntum juga merupakan salah satu motif yang banyak ditemukan pada batik dari Kampung Batik Cibuluh. Secara simbolis motif bunga truntum menunjukkan sifat saling mengasihi yang dimiliki warga Kota Bogor. Motif ini biasanya dikombinasikan dengan motif lain seperti motif talas dan motif kujang. - Motif Daun Talas
Talas Bogor yang merupakan salah satu ikon khas Kota Bogor turut menghiasi kombinasi batik dari Kampung Cibuluh. Pada batik Talas Pakujajar misalnya, motif daun talas yang melingkar menyimbolkan sifat teguh, kebersamaan, dan kesetaraan. “Paku” juga diartikan sebagai paku jagat, sementara “jajar” diambil dari kata “padjadjaran” yang berarti “setara”. - Motif Kujang
Bukan hanya flora, batik dari Kampung Batik Cibuluh juga dihiasi dengan motif kujang yang merupakan senjata khas sunda. Motif kujang atau mata kujang secara filosofis menunjukkan keteguhan dan kekuatan dalam mewujudkan impian. Sesuai dengan makna yang melekat, motif ini merupakan harapan agar mampu mewujudkan impian. - Motif Hujan
Terkenal sebagai kota hujan, kondisi lingkungan Kota Bogor juga menjadi inspirasi motif batik yang dibuat Kampung Batik Cibuluh. Motif ini dapat ditemukan pada Batik Bogor Pisan yang mengkombinasikan berbagai ikon khas Kota Bogor. - Motif Rubo (Rusa Bogor)
Walaupun bukan merupakan fauna asli Kota Bogor, binatang bertotol putih ini sudah identik dengan Kota Bogor. Motif rusa/uncal menyimbolkan ketangguhan dengan harapan warga Kota Bogor dapat mengarungi hidup dengan tangguh, selain itu rusa merupakan hewan yang gemar berkelompok sesuai dengan nilai gotong royong yang dianut masyarakat Kota Bogor. - Motif Bunga Raflesia
Bunga Raflesia yang mekar di Kebun Raya Bogor juga menjadi salah satu motif khas dari Kampung Batik Cibuluh. Secara simbolis, motif raflesia diharap dapat merepresentasikan keberagaman Kota Bogor.
Berikut infografis yang dibuat oleh Athena terkait Kampung Batik Cibuluh, Bogor.